Jumat, 14 September 2007

Salam Pembuka….

Assalamu'alaikum...
Alhamdulillah… Abunadia diberi kepercayaan untuk mengenal teknologi internet dengan segala pernak perniknya ini. Yach… teknologi ini, sebagaimana dengan barang-barang duniawi lainnya, seperti pisau bermata dua. Satu sisi menghadap ke arah kebajikan, sedangkan sisi lainnya akan membawa ke arah kemaksiatan…hiiii…ngeri juga yaa…!! Namun hal ini jangan sampai menghalangi kita buat berkarya…justru inilah tantangan, yang dapat membawa kepada suatu sikap kedewasaan dan kematangan dalam bertutur, bertindak, dan bergaul dalam mengarungi samudera kehidupan….huu huuy….!!!

Tak terasa, sebentar lagi Ramadhan bakal tiba, Bulan special bagi kita, umat Islam. Satu bulan yang di dalamya masih dapat dijumpai ”suasana agama”....


yach...suasana agama, yang hampir punah dari kehidupan kita, habis oleh kesibukkan kita: bekerja, belajar, main, nongkrong, begadang, dll.
Bertumpuk program ruhiah harus disiapkan, untuk melawan segepok program ruhiah palsu yang akan menghadang ibadah kita. Emang ada yang palsu? Coba kita simak.... apa yang dilakukan oleh Stasiun televisi di bulan Ramadhan. Mereka berlomba-lomba mencuri waktu ibadah kita, memalingkan kekhusukan kita, dan memudarkan konsentrasi kita dengan program-program acara di waktu ”prime time” ibadah kita.
Jam 02.00 pagi, mereka telah mulai menggelar kampanyenya dengan balutan ”membangunkan sahur”, menemani persiapan sahur, atau yang lainnya. Selanjutnya diikuti dengan banyolan-banyolan saling caci, telpon/sms berhadiah, dll, yang itu semua akan mengalihkan kita dari aktivitas – aktivitas ruhiah asli.
Coba bayangkan seandainya ibu-ibu/pembantu rumah tangga yang sedang mempersiapkan sahur, memasak sambil berdzikir, atau menghafal Alquran atau Bapak dan Anak yang menunggu sahur bertadarus Alquran... atau aktivitas-aktivitas lainnya kecuali menonton televisi.
Ini hanya contoh kecil di pagi hari saja, bagaimana dengan seharian penuh? bagaimana dengan sebulan penuh? Yang pasti, semakin lama semakin banyak tantangan dan godaan yang mencoba mengalihkan kita dari ibadah yang sesungguhnya, menuju kepada ibadah yang pura-pura (jawa:lamis), bahkan kadang tanpa kita sadari, kita ikut dalam propaganda tersebut dan membenarkannya karena emang acara tersebut dibungkus dengan bungkusan dien.
Bagaimana cara mengatasinya? Gampang aja kok...! Ilmu...itu kuncinya. Semakin paham kita akan ilmu (ilmu=ilmu agama) maka semakin paham kita akan adanya gerakan yang sangat halus, yang dapat merusak ibadah kita, menggerus keyakinan kita sedikit demi sedikit mengikuti hawa nafsu.
Puasa, Dhohirnya adalah untuk mengekang hawa nafsu Namun, bagaimana jika puasa itu sendiri dilaksanakan tanpa ilmu...?wahhh...sayang sekali ya..., semoga kita tidak digolongkan kepada orang yang hanya dapat rasa haus dan lapar saja....rugi...!!!
So, mulai sekarang, datangilah majelis ilmu....ilmu terapan tentunya! Kita kaji bab Puasa dan Ramadhan, sehingga kita benar2benar siap menghadapinya. Atau minimal, kita baca buku tentang puasa yang ditulis oleh ulama terpercaya (kalo pengin Ebooknya, hubungi Abunadia). Jangan sampai kita seperti kata Pak Suwardjono: Monkey see....monkey do...! yang kalo diterjemahkan dengan bahasa agama:” kita kudu tahu dalil / perintah sebelum melakukannya”. Sehingga tahu mana yang benar dan mana yang salah. Oks!


Tidak ada komentar: